Sakitnya Aqilah...
Bismilah...
Masih tentang si ceriwis Aqilah yang sdg sakit. Tidak serta merta aku sebagai orang tua menyesali semuanya. Sakit adalah salah satu ujian yang membuat kita tahu, betapa nikmatnya kesehatan.
Siapa sih yang tidak sedih melihat anak balitanya lesu tak berdaya? Demam, BAB cair +muntah jika perutnya terisi. Hilang keceriaannya, bahkan terlihat kurus karena berat badannya terjun bebas. Siapa sih yang tidak kasihan membersamai si kecil meringis menahan sakit?
Ya Rabbi, anakku adalah titipanMu, maka bantu aku untuk menjaganya. Karena penjagaan terbaik adalah dariMu.
Hari ini sudah masuk hari ketiga Terhitung mulai tanggal 15 Mei Aqilah dirawat & di opname. Sekarang sedang masa pemulihan. Alhamdulillah panasnya sudah turun, muntah sudah tidak lagi tp Nafsu makannya belum balik lagi. Keceriaannya selalu kurindukan. Namun dibalik sakitnya Aqilah, banyak sekali hikmah yang bisa kuambil
Pertama, melatih kesabaran dalam merawat si kecil. Teliti dalam memberikan obatnya. Tidak mudah putus asa, karena semua penyakit yakinlah ada penawarnya. Sabar walaupun harus begadang tiap malam. Sampai berat badan pun ikut merosot di atas timbangan.
Kedua, lebih hati-hati lagi dalam memberikan asupan gizi anak kita. Jangan biarkan ia mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak direkomendasikan. Kalau bukan ayah bundanya yang menjaga, siapa lagi? Sedia payung sebelum hujan dan belajarlah dari pengalaman. Kalau sudah begini, harusnya lebih ancang-ancang dalam mencegah anak kembali sakit.
Namun tetap saja sebagai manusia hanya bisa berusaha, Qodarullah yang akan mengaturnya.
Ketiga, menambah ilmu baru. Ilmu tentang dunia kesehatan. Berbagai usaha agar mencapai kesembuhan. Mendapat pengetahuan baru dalam merawat anak sakit. Dari mulai mengetahui gejala sampai efek sampingnya.
Semuanya tidak akan didapat jika tidak menemani anak sakit. Bukan berarti pengen sakit, tapi lebih "nerimo" saja dengan ketetapanNya.
Keempat, lebih bersyukur dan menikmati semua perjalanan Qodarullah. Insya Allah, ketika anak sakit, akan menjadi penggugur dosa ayah bundanya.
Kelima, lebih smart dalam mengatur kepanikan orang tua. Yuhuu, siapa yang pernah panikan jadi mahmud alias mamah muda? Aku pernah. Khawatir dengan apa yang terjadi pada anak.
Tapi Mom, Alhamdulillah jika kita mau menikmati proses, seiring waktu kita akan mengerti pentingnya memenage hati menghadapi anak sakit. Karena si kecil butuh pendamping yang berjiwa tenang.
Yang paling utama, memiliki waktu luang mendampingi sikecil, paling tidak membayar hutang waktu yg selama ini terabaikan dengan kerjaan kantor,
Dalam 24 jam, dpt dihitung berapa lama meluangkan waktu untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendakap dan bermain bersama-sama dengan kalian?
Senantiasa merasa bahwa diri kita bekerja keraskeras demi kebahagiaan mereka semua..
tetapi kenyataannya merekalah yang sentiasa membahagiakan kita diketika penat lelah selesai bertugas..
Maafkan kami dek, selama ini mengabaikan kalian, janji ga ninggalin kalian lagi, meluangkan waktu lebih byk utk menjaga & bermain bersama kalian anak2ku sayang.
#catatan #RS. Bunda Gorontalo
Masih tentang si ceriwis Aqilah yang sdg sakit. Tidak serta merta aku sebagai orang tua menyesali semuanya. Sakit adalah salah satu ujian yang membuat kita tahu, betapa nikmatnya kesehatan.
Siapa sih yang tidak sedih melihat anak balitanya lesu tak berdaya? Demam, BAB cair +muntah jika perutnya terisi. Hilang keceriaannya, bahkan terlihat kurus karena berat badannya terjun bebas. Siapa sih yang tidak kasihan membersamai si kecil meringis menahan sakit?
Ya Rabbi, anakku adalah titipanMu, maka bantu aku untuk menjaganya. Karena penjagaan terbaik adalah dariMu.
Hari ini sudah masuk hari ketiga Terhitung mulai tanggal 15 Mei Aqilah dirawat & di opname. Sekarang sedang masa pemulihan. Alhamdulillah panasnya sudah turun, muntah sudah tidak lagi tp Nafsu makannya belum balik lagi. Keceriaannya selalu kurindukan. Namun dibalik sakitnya Aqilah, banyak sekali hikmah yang bisa kuambil
Pertama, melatih kesabaran dalam merawat si kecil. Teliti dalam memberikan obatnya. Tidak mudah putus asa, karena semua penyakit yakinlah ada penawarnya. Sabar walaupun harus begadang tiap malam. Sampai berat badan pun ikut merosot di atas timbangan.
Kedua, lebih hati-hati lagi dalam memberikan asupan gizi anak kita. Jangan biarkan ia mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak direkomendasikan. Kalau bukan ayah bundanya yang menjaga, siapa lagi? Sedia payung sebelum hujan dan belajarlah dari pengalaman. Kalau sudah begini, harusnya lebih ancang-ancang dalam mencegah anak kembali sakit.
Namun tetap saja sebagai manusia hanya bisa berusaha, Qodarullah yang akan mengaturnya.
Ketiga, menambah ilmu baru. Ilmu tentang dunia kesehatan. Berbagai usaha agar mencapai kesembuhan. Mendapat pengetahuan baru dalam merawat anak sakit. Dari mulai mengetahui gejala sampai efek sampingnya.
Semuanya tidak akan didapat jika tidak menemani anak sakit. Bukan berarti pengen sakit, tapi lebih "nerimo" saja dengan ketetapanNya.
Keempat, lebih bersyukur dan menikmati semua perjalanan Qodarullah. Insya Allah, ketika anak sakit, akan menjadi penggugur dosa ayah bundanya.
Kelima, lebih smart dalam mengatur kepanikan orang tua. Yuhuu, siapa yang pernah panikan jadi mahmud alias mamah muda? Aku pernah. Khawatir dengan apa yang terjadi pada anak.
Tapi Mom, Alhamdulillah jika kita mau menikmati proses, seiring waktu kita akan mengerti pentingnya memenage hati menghadapi anak sakit. Karena si kecil butuh pendamping yang berjiwa tenang.
Yang paling utama, memiliki waktu luang mendampingi sikecil, paling tidak membayar hutang waktu yg selama ini terabaikan dengan kerjaan kantor,
Dalam 24 jam, dpt dihitung berapa lama meluangkan waktu untuk berbicara, mendengarkan, memeluk, mendakap dan bermain bersama-sama dengan kalian?
Senantiasa merasa bahwa diri kita bekerja keraskeras demi kebahagiaan mereka semua..
tetapi kenyataannya merekalah yang sentiasa membahagiakan kita diketika penat lelah selesai bertugas..
Maafkan kami dek, selama ini mengabaikan kalian, janji ga ninggalin kalian lagi, meluangkan waktu lebih byk utk menjaga & bermain bersama kalian anak2ku sayang.
#catatan #RS. Bunda Gorontalo




Komentar
Posting Komentar